
Kembangkan Sistem Peringatan Dini dalam Konflik Sawit, ELSAM bangun Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat
Sanggau, Kalbar - Pada 10 Juli 2023, Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (ELSAM) melakukan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Sanggau. Audiensi tersebut diterima langsung oleh Bupati Sanggau, Paolus Hadi beserta sejumlah jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Sanggau, antara lain Kepala Badan Kesbangpol, Kepala Bappeda, Kabid Bina Usaha dan Perlindungan Perkebunan Dinas Perkebunan dan Peternakan, dan Bagian Hukum dan HAM. Sedangkan dari pihak ELSAM dihadiri oleh Ketua Badang Pengurus, Sandra Moniaga, Direktur Eksekutif, Wahyudi Djafar dan Manajer Program, Muhammad Busyrol Fuad.
Dalam pengantarnya, Sandra Moniaga mengatakan bahwa kesempatan audiensi ini berupaya untuk menjalin kembali kerjasama dengan Pemda Sanggau yang sudah terjalin baik. Sebelumnya, keduanya pernah bekerjasama dalam penyusunan panduan penyusunan Perda berbasis HAM.
Lebih lanjut, Direktur Eksekutif ELSAM, Wahyudi Djafar menuturkan bahwa maksud dan tujuan terselenggaranya audiensi tersebut dalam rangka membangun komunikasi yang lebih intensif antara ELSAM dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau, khususnya mendiskusikan rencana penyusunan dan pengembangan Sistem Peringatan Dini (Early Warning System/EWS) dalam konflik sawit.
“Inisiatif penyusunan dan pengembangan EWS ini merupakan salah satu kegiatan program yang diselenggarakan atas dukungan dari Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) melalui RSPO Outreach Programme” kata Wahyudi.
Wahyudi melanjutkan, tujuan pengembangan EWS difokuskan untuk mencegah eskalasi konflik yang dikembangkan secara kolaboratif oleh Pemerintah Kabupaten Sanggau dan masyarakat sipil, termasuk juga sektor bisnis.
“Sistem ini penting untuk diatur dalam kebijakan daerah. Nantinya melalui sistem ini, diharapkan dapat mencegah, memitigasi atau mende-eskalasi konflik di perkebunan kelapa sawit”, jelas Wahyudi.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Sanggau, Paolus Hadi menyambut baik atas inisiatif kerjasama tersebut. Paolus menyampaikan bahwa Pemda Sanggau selama ini sudah berupaya untuk melibatkan semua pihak untuk mendorong sawit berkelanjutan di Sanggau, salah satunya dengan terbentuknya Sekretariat Sabang Merah Berdompu.
Sekretariat Sabang Merah Berdompu sendiri merupakan forum multipihak dan beranggotakan sejumlah organisasi masyarakat sipil yang menjadi mitra pembangunan Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau.
“ELSAM nantinya bisa turut tergabung dalam sekretariat ini, sebagai bagian dari mitra pembangunan pemerintah kabupaten sanggau”, jelas Paolus.
Berbicara seputar konflik perkebunan sawit di Kabupaten Sanggau, M. Siryan, Kepala Bidang Bina Usaha dan Perlindungan Perkebunan Dinas Perkebunan dan Peternakan, menjelaskan empat sumber penyebab konflik di Kabupaten Sanggau, diantaranya berkaitan dengan kemitraan, tenurial, tata niaga dan pidana.
Sejumlah informasi dan pengayaan yang muncul selama proses audiensi nantinya menjadi bahan penting dalam rangka mendorong kebijakan daerah yang mengatur tentang sistem deteksi dini.
Sebagai tindak lanjut dari pertemuan tersebut, ELSAM dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sanggau berkomitmen akan menyusun Memorandum of Understanding (MoU) guna membingkai kerjasama antar keduanya. (Uad)